Rabu, 14 November 2012

Tanya JawaB untuk membantu persalinan FILSAFAT

Penanya : Muh. Fathu Jaya Sullaisah
Nim: 127 0825 1089 PSn D
Tanya jawab dengan :  Rasyia pramana situmorang
Nim: 127 0825 1077 PSn D
  1. Ada berbagai macan teori dari paham dan aliran yang berbeda, teori-teori tersebut ada yang di jabarkan menjadi pemahman umum yang universal, namun ada juga teori yang di “runtuhkan”. Kira-kira bagaimana proses peruntuhan teori itu..?
Jawab:
Menurut saya dalam istilah filsafat tidak ada yang diruntuhkan karena dalam berfilsafat setiap orang bebas untuk mengeksplorasi pemikirannya dan berdaya kritis karena setiap ide sifatnya adalah meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Jadi menurut saya bentuk pemikiran yang baru itu adalah bentuk daya kritis yang memang menuju kepada harmoni.

Tanggapan:  
 seTuju, karena peruntuhan teori itu sebenarnya memperkaya ilmu tersebut, buktinya teori darwin yang menganggap manusia dari kera diruntuhkan, namun sampai sekarang masih jadi agian dari ilmu evolisi.


 2. Mengepa pembelajaran filsafat itu cenderung berpola bebas yang aktif..?
 Jawab:
 Filsafat itu ada pada setiap orang dan bentuk filsafat itu adalah pemikiran yang kritis dan bersifat kontrukstivisme bergantung kepada setiap orang yang mampu memaknai setiap apa yang dialaminya dalam setiap pengalamannya. Sehingga menurut saya kira bentuk pola yang bebas itu adalah memang bentuk bahasa yang berbeda dimensi yang berada di atas makna formal dan material.
 
Tanggapan:  
 setuju, kebebasan yang di polakan ini bertujuan untuk berekspedisi maksimal di semua langit yang  tidak mudah di capai itu, sehingga denamis dalam berbenah ilmu di butuhkan banyak dimensi yang formal dan kaya materi
 
 
 3. Proses pikir apa yang dilewatkan saat para pemikir gereja pada zaman renesance itu yang mengapresiasi bahwa bumi itu datar dan memiliki ujung yang sangat dalam di ujungnya..?
Jawab:
Menurut saya itu adalah bentuk pemikiran yang berdasarkan fenomena. Dimana saat itu ilmu yang masih berkembang adalah metafisika, dan manusia hanya berpaut kepada pengetahuan yang bersifat spiritual dan belum memandang kepada bentuk pengetahuan di luar dari apa yang telah Tuhan ciptakan. Dan memang pada masa itulah awal terjadinya perkembangan pengetahuan dimana dasar pengetahuan bukanlah berhenti pada faktor spiritualitas melainkan ada hal kritis yang memang dipandang khusus dalam segi kehidupan.
 
Tanggapan:  
Kurang sepaham, pada masa itu pengetahuan sudah mendekati logis, dan pada saat colombis melakukan ekspedisi untuk meruntuhkan pemikiran gereja, terjadi di masa yang sama, dan dari segi metafisika yang menyangkut logis, itu sangat di ragukan, terlebih dari segi spiritual,mengingat penciptaan bumi dan langit tertera pada kitab di masa itu.
 
 4. Apa yang mendorong Colombus untuk memastikan bentuk bumi dengan mengadakan ekspedisi mengelilingi dunia..?
Jawab:
 Jika saya tinjau dari filsafat, secara tidak disadari bahwa Colombus mempunyai daya pikir kritis yang merentang ruang dan waktu. Selain itu jika dilihat dari latar belakang adalah karena Colombus melakukan intuisinya untuk membuktikan bahwa memang bumi itu bulat. 

Tanggapan: 
setuju, selain itu, colombus mencari 3
glory, gospel, dan gold

 
 5. Bagai mana cara manusia memberikan arti dalam kehidupannya..?
Jawab:
 Dengan cara menikmati segala keterbatasan yang ada di dalam dirinya serta berikhtiar dalam setiap keadaan fenomena dan noumena kehidupan dalam setiap daya kritis. 

Tanggapan:  
setuju, apapun jawaban anda itulah cara anda memberi arti
 
 6. Di mana tempat pemikiran manusia itu terbentuk..?
Jawab:
Pemikiran manusia itu terbentuk melalui filsafat yang letaknya bisa dimana saja (intuisi), kapan saja (intuisi) yang mempunyai bidang arah ke atas (logika), dan bidang arah ke bawah (pengalaman)

Tanggapan:  
 setuju lah mass, itukan pelajaran minggu lalu

 7. Di mana tempat pemikiran manusia itu tersimpan..? 
Jawab:
Tempat pemikiran manusia itu tersimpan berada di dalam epoke apabila pemikiran itu tidak diperlukan . sedangkan apabila pemikiran itu dibutuhkan maka akan tersimpan dalam intuisinya

Tanggapan:  
 setuju, tetapi epoke itu ada juga di fikiran, jadi epoke pemikiran itu disimpan dimana, aatau di fikirannya epoke..

 8. Di mana tempat pemikiran manusia itu di kelola untuk di gunakan..?
Jawab:
Dikelola di dalam intuisinya melalui fenomena dan noumena yang terjadi dan dalam pengalamannya

Tanggapan:  
 setuju, pemikiran merupakan asimilasi dari apa yang akan di lakukan dan di kelola manusia.

 9. Pada kerangka pikir filsafat, mangapa ‘’the power of now’’ itu lebih mendominasi ketimbang religi dan budaya..?
Jawab:
menurut saya karena mereka yang membuat fenomena post post modernism, dimana pada pada era ini terjadi bentuk perkembangan daya persaingan dan kebutuhan yang menuntut kepada hasil saja. Kemudian pada era post post modern menganut prinsip bahwa bentuk tradisional berada di bagian paling bawah dan spiritual pada bagian tengah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kemajuan teknologi mereka lebih condong berpikir kepada logis dan sibuk mengurusi dari apa yang mereka buat dibanding dengan Tuhannya. 

Tanggapan:  
setuju, karena perintis teori dan logika ini menuhankan waktu yang cenderung hedonis, bukan spiritualis
 
 10. Apa puncak pemikiran manusia yang tertinggi..?
Jawab:
puncak pemikiran manusia yang tertinggi adalah ketika manusia bisa berpikir kritis yang mendapati mitos menjadi logos

Tanggapan:  
penanya:    namun jika saya mencontek logos dari mitos orang tua dari ilmua terdahulu bagai mana mas..
mas pramana:    yahh tinggal di kaji ke'ilmiah'hannya, kemudian di apresiasikan.
penanya:    dan melakukan REFLEKSI yahhh...
 
 11. Apa Lembah pemikiran manusia yang terendah..?
Jawab:
 ketika hanya puas dalam pemikiran yang bersifat mitos dan tidak berpikir kritis

Tanggapan:  
betul, sangat setuju mas, itu maksut aku di pertanyaan sebelumnya..
 
 12. Bagaimana proses pemikiran jika manusia yang berfikir itu ingin mengunjungi kedua tempat itu..?
Jawab:
 menurut saya agak sedikit parsial yang terjadi, karena manusia memang mempunyai pemikiran satu arah yang terjadi dalam sekali berjalan.

Tanggapan:  
namun parsial itu adalah ''setengah'' dari melakukan proses mas, mungkin dengan broses belajar kembali tentang materi sebelumnya yang  hampir di lupa dan ingin di ajarkan kemudian mengembangkannya saat proses mengajar yahh..
 
 13. Jika penlaran itu adalah suatu proses berfikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahun, maka apakah berfikir dan pengetahuan itu..?
Jawab:
berpikir adalah mengeksplorasi segala yang ada dan mungkin ada meliputi ruang dan waktunya. Dalam berfilsafat objek pikir itu adalah dimensi yang meliputi daya pikir kritis dan mengimplementasikan bentuk intuisi yang ada. Dalam berpikir filsafat ada bentuk alur tahapan yang meliputi tesis, antitesis, hingga sintesis. Pada tahap sintesislah seseorang yang berpikir itu menemukan sebenar-benarnya logos itu

Tanggapan: 
 setuju deh mas, berfikir itu produser dan pengetahuan itu konsumtif

 14. Objek apa yang di telaah oleh ilmu..?
Jawab:
  Menurut saya adalah meliputi yang ada dan yang mungkin ada, itu bisa berupa material, formal, normative dan spiritualnya, bergantung pada dimensi masing-masing

Tanggapan:  
yang ada sih saya setuju mas, tapi kalau yang mungkin ada, sebenarnya tidak setuju jika jadi kajian, karna yang mungkin ada itu belum bisa jadi objek atau subjek... jika begitu, maka ilmu-ilmu yang sudah ada, bisa saja menjadi yang mungkin ada kembali atau "menghilang" dari peredaran ilmu.
mas pramana:    itulah relativitas mas fathe'
 
 15. Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut..?
Jawab:
 wujudnya bisa berupa material, formatif, normative,hingga spiritual, mengenai sesuatu yang ada dan yang mungkin ada.

Tanggapan:
saya kurang setuju, mana mungkin sesuatu yang mungkin ada itu di jadikan wujud pada saat kita membahas hal ini, kecuali mas memberi tahu sebelumnya nama neneknya nenek mas pramana, kemudia kita dadikan dia sebagai dubjek bahwa si "A" itu adalah salah satu pahlawan dari sumatra...
 
 16. Bagaimana hubungan antra objek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti berfikir, merasa, dan mengindra) yang membuahkan pengetahuan..?
Jawab:
ketika manusia mulai melihat melalaui common sensenya dan berusaha untuk menterjemahkan dan diterjemahkan melalui upaya daya kritis dan ikhtiar. Namun melalui penginderaan sendiri tidak cukup karena itu merupakan fenomena sehingga memang bentuk abstraksi yang dapat menimbulkan sensasi dan konsepsi dalam aspke noumena. Ketika daya tangkap antara logika dan pengalaman maka disitulah dapat ditemukan logos itu

Tanggapan: 
 setuju mas, terima kasih atas jawaban dan segala waktunya...
secara tidak langsung, filsafat-filsafat kecil terlahir dan mulai merangkak di fikiran kita mas,

pramana:   tujukan terima kasih itu pada pak Prof.Marsigit saja mas, jawaban aku belum tentu seirama dengan filsafat dari kaderisasi beliau....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar