Selasa, 11 September 2012

Refleksi pertemuan I

Filsafat merupakan kajian yang umum dan sangat luas. Indikasi yang semakin tak terbendung dari filsafat adalah semua bidang ilmu yang ada saat ini merupakan refleksi dari filsafat. Titik awal ini bermula dari zaman dimana pemikiran mulai terbentuk. Artinya filsafat ini mulai di kategorikan ada jauh sebelum zaman prasejarah sekalipun. pemikiran dan keyakinan inilah yang melahirkan pola-pola filsafat.

Filsafat adalah benih dari semua cabang ilmu yang ada di dunia, dari matematika,fisika, kimia, biologi, bahasa inggris,bahasa indonesia, seluruh bahasa-bahasa lain di dunia,kedokteran, tekhnik,dan lain sebagainya. kemudian dari masing-masing paham ilmu tersebut kembali dapat di klasifikasi lebih spesifik lagi, bahkan spesifikasi dari cabang ilmu itu masih dapat di spesialisasi ke yang lebih khusus lagi, dan dalanya adalah filsafat.

ADAB I
Dalam kategorisari iLmu itu di lingkupi oleh kemampuan spiritual, filsafat itu sendiri, formalitas atau tulusan, dan material dari ilmu. Dalam lingkup ini, peranan filsafat adalah sebagai ADAB untuk memposisikan pola dan lingkup fikir, karana fikiran manusia terbatas, disinilah filsafat dan orang yang lebih dulu ahli di bidang yang dikaji itu (guru/pengajar) bertindak sebagai pengontrol.

Oleh karena filsafat merupakan lingkup fikiran, maka objek untuk belajar filsafat adalah bahasa yang analog terhadap ilmu yang di nalar sebagai kebenaran yang di kaji kepahamannya. kemudian nilai bijak dan kebaikan dari ilmu tersebut yang "di filsafati".

  • Lingkup filsafat dari masa-kemasa:
  • Archail
  • Tribal
  • Traditional
  • feodal
  • modern
  • post modern
post post modern

pakaian, adat, dan agama, berada pada posisi "tribal dan masa tradisional", kemudian "the power now" atau post post modern berkiblat pada negara yang paling maju di bidang ekonomi, politik, dan teknologi. Makanya, tidak heran kalau USA sangat andil dalam perubahan global.

ADAB II
Filsafat adalah ilmu tak hingga, karena objek kajiannya begitu sangat luas dan susah di klasifikasi dalam pengkajian secara umum. Olehnya, cara mempelajari filsafat harus dengan perinsip-perinsip hidup dari TUHAN. Berawal dari perinsip hidup inilah dikaji terjemahan dan penerjemahan dan terjadi interaksi teori dan praktek.

Akhir dari pertemuan pertama, mata kuliah FILSAFAT ILMU,tanggal 11-9-2012, awal dari perenungan kembali akan semua ilmu yang pernah terkaji. Memastikan yang sudah ada dan meragukan ilmu itu sendiri. Ternyata.. semua fikiran dan perasaan, serta proses yang saya alami, sama persis dengan apa yang di alami oleh Immanuel Kart dan Simon de Laplace dengan teorinya setelah bertapa dengan filsafat fikirannya tentang teori " NEBULA" pembentukan alam semesta ini mula-mula ada sebuah nebula yang baur dan hampir bulat yang berotasi dengan kecepatan sangat lambat sehingga mulai menyusut.Akibatnya terbentuklah sebuah cakram datar bagian tengahnya.penyusutan berlanjut dan terbentuk matahari di pusat cakram. ) yang diruntuhkan filsafatnya oleh Ilmuwan terkemuka di bidang fisika, Prof Stephen Hawking, 67, yang dikenal dengan teori Big Bang dan merasakan galaunya darwin yang di runtuhkan teorinya oleh ilmuan-ilmuan di zaman ini mengenai teori evolusi manusia.
Namun yang sangat "etnik" dari pertemuan pertama mata kuliah ilmu filsafat adalah pernyataan menggemparkan dunia fikirku oleh bapak DR.Marsigit, bahwa ternyta filsafat itu "bukan ilmu", tetapi hanya pengetahuan, terusterang saya jadi malas belajar filsafat, karna setiap akhir pemikiran, pasti hanya rasa kalut mengenai "apa, kenapa, bagaimana, dan mengapa", karena belum tentu apa yang saya filsafatkan itu menjadi kepahaman, namun perasaan malas inilah yang justru membuat rajin mengkaji kebodohan-kebodohanku dalam menganalisis, berteori,dan memperaktekkan kajian yang sebelumnya telah di pelajari.

PERTANYAAN:


1.       Mengapa filsafat harus ada  ..?
2.       Mengapa pengertian filsafat itu adalah segala sesuatu yang ada dan mungkin ada..?







Tidak ada komentar:

Posting Komentar